KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT,
karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan
ini. Adapun laporan kegiatan yang kami susun ini berjudul “Laporan Kegiatan
SKAL Yogyakarta tahun 2016”. Berdasarkan judul di atas, kami berusaha
menyajikan sebuah laporan kegiatan mengenai obyek kunjungan SKAL Jogjakarta SMA
Negeri 1 MOJO. Adapun laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas SKAL
Yogyakarta 2015/2016.
Untuk menyelesaikan laporan kegiatan ini, kami
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT.
Yang telah memberikan hidayah, taufiq, serta inayah-Nya.
2. Drs. Aris Susanto,
selaku kepala SMA NEGERI 1 MOJO.
3. Ibu Mariantik
, S.Pd selaku wali kelas X-4
4. Bapak atau
ibu guru pendamping yang telah mendampingi kami
5. Semua pihak
yang telah membantu kami dalam penyelesaian laporan kegiatan ini.
Segala upaya telah kami lakukan demi
kesempurnaan laporan kegiatan ini, namun kami sebagai manusia biasa tak luput
dari salah dan lupa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca
sekalian senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan laporan kegiatan kami ini.
Akhir kata, semoga laporan kegiatan kami ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Mojo, 11 April 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
SKAL singkatan dari Studi Kenal Alam dan
Lingkungan yang ditujukan agar siswa dapat melakukan pengamatan dari dekat dan
mengetahui informasi tentang objek-objek wisata dan pendidikan yang dikunjungi.
Hal ini juga dilakukan oleh siswa SMA Negeri 1 MOJO, khususnya anak-anak kelas
XI yang dilakukan sesuai program kerja OSIS. Untuk meningkatkan pengetahuan,
pengalaman, dan pengamatan secara langsung akan budaya bangsa dengan berbagai
warisan budaya, memupuk rasa menyayangi dan menghargai berbagai peninggalan budaya.
Serta dapat melakukan laporan hasil kunjungan sebagai bentuk cinta tanah air
dengan berbagai budaya bangsanya.
Selain itu, kami dapat melihat keagungan Tuhan
Yang Maha Esa. Pada kegiatan SKAL 2016 ini, kami melakukan kunjungan wisata ke
berbagai tempat di Jogjakarta, yaitu, Pantai Indrayanti, Goa Pindul, pusat
oleh-oleh, industri kaos oblong, dan Malioboro.Untuk itulah karya tulis ini
dibuat sebagai bentuk pemantapan dan pemahaman akan budaya bangsa.
1.2 Tujuan
Penulisan
1.2.1 Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan
luas.
1.2.2
Mengenal
tempat-tempat wisata di jogja yang indah dan dipelihara di Indonesia.
1.2.3
Menumbuhkan rasa cinta tanah
air
1.3.1 Pantai Indrayanti
·
Dimana
letak Pantai Indrayanti ?
·
Apa
keistimewaan Pantai Indrayanti ?
·
Bagaimana
keindahan Pantai Indrayanti ?
1.3.2 Goa Pindul
·
Dimana
letak Goa Pindul ?
·
Bagaimana
sejarah Goa Pindul ?
·
Apa
keistimewaan Goa Pindul ?
·
Bagaimana
bentuk Goa Pindul ?
1.3.3 Pusat Oleh-Oleh
·
Apa
yang kamu ketahui tentang Bakpia Pathok?
1.3.4 Industri Kaos Oblong
·
Dimana
letak Industri Kaos Oblong ?
1.3.5 Malioboro
·
Apa itu Malioboro?
·
Dimana
tepatnya lokasi jalan malioboro?
·
Bagaimana
asal-usul nama yang dipakai pada jalan malioboro?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pantai Indrayanti
2.1.1 Letak Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti terletak di DIY, tepatnya di
Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Dari Yogyakarta bisa ditempuh dengan
berkendara selama 2 jam. Pantai ini sangat mudah dijangkau karena terletak
tepat di tepi jalan raya. Untuk menikmati keindahan alam Pantai Indrayanti
wisatawan cukup membayar Rp 10.000 di pos retribusi utama. Tiket tersebut
adalah tiket terusan yang bisa digunakan untuk mengunjungi semua pantai di
Gunung Kidul.
2.1.2
Keistimewaan Pantai Indrayanti
Salah satu
keistimewaan Pantai
Indrayanti adalah adanya restoran dan cafe yang dikelola oleh sosok bernama
Indrayanti. Restoran dengan konsep outdoor ini dilengkapi dengan gazebo-gazebo
beratap rumbia. Wisatawan pun bisa menikmati aneka menu yang ditawarkan pemilik
restoran. Harganya pun tak akan membuat dompet Anda kempes. Restoran ini buka
setiap hari dari pagi hingga malam. Jadi wisatawan bisa menikmati makan malam
di tempat ini ditemani debur ombak dan gemerlap bintang serta dilengkapi kerlip
lampu cantik yang menghiasi gazebo.
Selain
menikmati suasna pantai dari restoran, wisatawan juga bisa bersantai di bawah
payung warna-warni yang disewakan oleh warga. Bermain pasir, mencari kerang
hias, atau berjalan mendaki bukit untuk menyaksikan panorama pantai dari
ketinggian juga bisa menjadi pilihan aktivitas.
Pada
saat tanggal merah atau libur akhir pekan, biasanya Pantai Indrayanti akan
dipenuhi wisatawan. Jika Anda menginginkan suasana yang lebih tenang, maka Anda
bisa berjalan kaki sekitar 500 meter ke arah timur dan menemukan pantai kecil
yang tersembunyi di balik bukit.
2.1.3
Keindahan Pantai Indrayanti
Selain
merupakan salah satu pantai yang cukup digemari oleh para wisatawan, pantai
indrayati ini juga dikenal karena keindahan alamnya yang mempesona dan sangat
jarang anda jumpai di tempat-tempat wisata pantai lainnya, ketika anda berlibur
di pantai ini maka anda akan disajikan dengan hamparan pasir putih yang bersih,
bukit karang yang berjejer di kedalaman pulau dan juga ombak pantai yang
berlarian, jika anda sedang mencari objek wisata untuk berlibur bersama
keluarga atau sahabat karib anda, mungkin tidak ada salahnya jika anda
memasukan pantai indrayati ini ke dalam agenda berlibur anda.
Menurut
asal usul dari masyarakat setempat, nama asli pantai ini bukanlah Indrayati
namun karena di lokasi ini terdapat sebuah resto dan resort yang bernama indarayati,
maka secara tidak langsung pengunjung yang datang ke tempat wisata ini, menamai
pantai ini dengan julukan pantai indrayati, cukup aneh bukan, sebenarnya nama
asli dari pantai Indrayati yang diberikan oleh pemda setempat ialah bernama
pantai Syawal, namun karena nama Indrayati cukup populer di kalangan wisatawan
maka dengan persetetujuan tidak resmi, masyarakat setempat menamai pantai ini
dengan julukan pantai indrayati.
2.2 Goa Pindul
2.2.1 Letak Goa Pindul
Goa Pindul adalah keajaiban alam yang terletak di Dusun Gelaran 1,
Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Goa ini mulai diperkenalkan pada akhir 2010. Nama Goa
Pindul berasal dari sebuah kisah seorang pemuda yang bernama Joko Singlulung
yang mencari ayahnya yang hilang. Dengan menyusuri banyak hutan dan goa,
tiba-tiba kepalanya terbentur salah satu batu di goa ini, sehingga akhirnya goa
ini dinamakan Goa Pindul. Pindul merupakan singkatan kata dari pipi kejendul
(bahasa Jawa) yang berarti pipi terbentur.
2.2.2 Sejarah Goa Pindul
Sejarah Goa Pindul tidak terlepas dari cerita rakyat yang melegenda dan di percaya
oleh penduduk sekitar tempat wisata yang akhir akhir ini meroket berkat
keindahan stalaktit dan stalakmit di dalam goanya yang menawan mata wisatawan
baik lokal maupun mancanegara.
Sebagai salah satu obyek wisata, Goa Pindul memang mempariwarakan pemandangan
yang eksotik. Mungkin itulah salah satu faktor mengapa Goa Pindul itu menjadi
terkenal di kalangan para pecinta tur susur Goa. Tetapi berpotensi belum banyak
wisatawan yang tahu mengenai sejarah Goa Pindul, serta sebuah mata air atau
mbelik yang ada di kompleks Goa, yang oleh warga sekitar disebut sebagai mBelik
Panguripan (Mata Air Kehidupan). Mengapa bisa dibilang Mbelik Panguripan,
ternyata berurusan dengan leluhur dan juga legenda wilayah tersebut.
Semuanya berawal dari seorang protagonis bernama Kyai Jaluwesi yang
berkonflik dengan tim tangguh bernama Bendhogrowong. Keduanya terlibat adu
kesaktian, dengan keunggulan pada Kyai Jaluwesi. tim tangguh ini kemudian
mengeluarkan aji-ajinya ganjaran merasa terdesak. Sayangnya aji-aji tersebut
meleset dan mengenai seekor anjing peliharaan Widodo maupun Widadi, anak kembar
Kyai Jaluwesi. Anjing yang bernama Sona Langking itu cedera rusak dan berlari
tak karuan menuju satu hal sumber air yang ada di balik semak-semak. Kyai
Jaluwesi yang mengikuti tujuan lari Sona Langking kaget ketika mendapat
anjingnya telah pulih dari cedera parah sebab aji-aji sang raksasa.
Sejarah goa pindul ini di percaya turun temurun oleh penduduk desa gelaran
tempat di mana goa pindul ini berada.
Melihat hal itu, Kyai Jaluwesi kemudian menamai sumber air ini
semacam Mbelik Panguripan, karena mampu menyembuhkan luka parah yang diderita
anjingnya. Beberapa lama setelah peristiwa itu, muncul sepasang pria dan
perempuan bernama Kyai maupun Nyai Sejati yang butuh menGoasai tanah di sekitar
Gunung Bang. Mereka menggunakan kepada Kyai Jaluwesi untuk pindah dari tempat
itu, dan Kyai Jaluwesi menyanggupinya. Meski begitu Kyai Jaluwesi membutuhkan
sebuah syarat, yakni setelah kepindahannya masyarakat Gunung Bang harus
mengadakan event bersih lepen (sungai), penari ledhek (tayub), pada hari Senin
Paing setiap tahun sekali. Kemudian Kyai Jaluwesi pindah ke daerah Goa Pindul,
hingga moksa dan diyakini menciptakan penunggu di Goa Pindul dan Mbelik
Panguripan.
Tentu saja legenda gak bisa dipercaya
keakuratannya seratus persen, tetapi pembaca yang baik harus mampu menangkap
apakah yang ada di kembali tiap legenda, bukan malah menganggapnya mistis,
ataupun tidak masuk akal. Goa Pindul yang saat ini sementara membikin primadona tur susur Goa
atau cave adventure memang menarik dan juga menawarkan sensasi yang berbeda
dengan wisata-wisata yang sudah umum di Yogyakarta. Tempat ini akan sangat aman
untuk mengisi tatkala libur ataupun ujung pekan.
2.2.3
Keistimewaan Goa Pindul
Goa Pindul salah satu wisata alam
penuh adrenalin,yang baru di buka pada akhir 2010 lalu oleh Bupati
GunungKidul,kini sangat heboh,pengunjungnya,terutama di hari sabtu-minggu,dan
hari libur,dapat dipastikan akan ramai oleh pengunjung,dari dalam dan luar
kota,maupun wisatawan mancanegara.Goa Pindul memiliki daya tarik sendiri,karena
keindahan dan ke alamian nya.Goa Pindul juga menyediakan paket-paket menarik
lain nya; Rafting Oya,Caving,dan Wisata-wisata alam yang sayang untuk di
lewatkan.
Goa Pindul,memiliki banyak keistimewaan,di banding obyek wisata
lain nya,selain keaneka ragaman batu-batuan dalam Goa
Pindul,Stalagtit,Stalagmit,yang menakjubkan,juga kedalaman air yang bervariatif
antara 2-12 meter.dan salah satu keajaiban nya adalah di dalam Goa
Pindul,terdapat Stalagtit terbesar ke 4di dunia atau kami sebut sebagai SOKO
GURU,yang kebetulan keberadaan stalagtit ini pas di tengah-tengah Goa Pindul.
2.2.Bentuk Goa Pindul
Goa Pindul atau Goa Pindul adalah Goa bawah tanah dengan aliran
sungai di sepanjang lorong, salah satu tempat wisata dengan kategori minat
khusus di Jogja. Cara menikmati obyek wisata ini adalah menyusurinya dengan
peralatan khusus yaitu dengan menggunakan ban dalam besar (tube) dan
jaket pelampung, kami menyebut wisata ini dengan nama Cave Tubing Pindul.
3.3 Pusat Oleh-oleh
3.3.1 Pusat Oleh-Oleh Bakpia Pak Kirun
Makanan
bakpia bagi masyarakat Yogyakarta memang sudah tidak asing lagi. Makanan khas
ini memang lezat dan cocok untuk oleh – oleh dari Yogyakarta. Bakpia
Pathok awalnya berasal dari pembuatan
bakpia pertama dan terkenal sejak 1978 dari jalan Pathok nomor 75 yang hingga
kini tetap bertahan dan bernama Bakpia Pathok 75. Seiring waktu, bermunculah
Bakpia Pathok 25, 21, 555, dan sebagainya. Untuk rasa dan kualitas, tentunya
kita harus cukup selektif. Saat Bakpia Pathok 75 masih tetap konsisten pada isi
kacang hijau untuk menjaga keasliannya, rumah – rumah bakpia lain mengembangkan
isi dengan kacang merah, rasa coklat, keju, bahkan durian.
Bagi para
wisatawan, bakpia ini selalu menjadi oleh – oleh yang tidak terlupakan. Sebab,
selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau. Untuk satu kotak rata - rata harganya Rp 17.000 sampai dengan Rp
27.000. Bahan baku bakpia ini antara lain kacang hijau, terigu, gula pasir,
minyak delvico, dan sedikit garam setelah dimasak. Terigu sebagai kulit terluar
dan kacang hijau sebagai isinya.
4.4 Industri Kaos Oblong
4.4.1 Letak Industri Kaos Oblong
Lokasi industri
kaos oblong tepatnya di Jalan Godean KM 6,5 Gg. Merpati No. 32, RT 01 RW 10,
Nglarang Lor, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta.
5.5 Malioboro
5.5.1 Pengertian Malioboro
Nama salah satu
kawasan jalan dari tiga jalan di kota Yogykarta yang membentang dari Tugu hingga
ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan berdiri dari jalan
margo utomo, jalan malioboro, dan jalan margo mulyo jalan ini merupakan poros
garis imajiner Kraton Yogyakarta. Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30
oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X nama dua ruas Jalan Malioboro dikembalikan ke
nama aslinya, Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi Jalan Margo Utomo, dan Jalan Jendral Achmad Yani menjadi Jalan Margo
Mulyo.
Terdapat
beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu
Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan
monumen serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan malioboro
sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajankan kerajinan khas
jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg jogja
serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka
seperti bermain musik, melukis, happening art, pantomim, dll
disepanjang
jalan ini
5.5.2 Lokasi Jalan Malioboro
Lokasi Malioboro
berada di Jalan malioboro, No. Genap Kel. Suryatmajan kec. Danurejen Kota
Yogyakarta.
5.5.3 Asal usul nama yang
dipakai pada jalan Malioboro
Dalam bahasa
sansekerta, kata malioboro bermakna
karangan bunga, itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika
keraton mengadakan acara besar maka
jalan Malioboro akan dipenuhi dengan bunga
Perwujudan awal
yang merupakan bagian dari konsep kota di Jawa, Jalan Malioboro ditata sebagai
sumbu imajiner Utara-Selatan yang berkorelasi dengan keraton ke gunung merapi
di bagian utara dan laut selatan sebagai simbol supranatural. Pada era
kolonial ( 1790-1945) pola perkotaan itu
terbangun oleh Belanda yang membangun benteng vredeburg (1790) di ujung selatan
Jalan Malioboro. Selain membangun benteng belanda juga membangn Dutch Club
(1822), java bank dan kantor pos untuk
mempertahankan dominasi mereka di yogyakarta. Perkembangan pesat terjadi pada
masa itun yang disebabkan oleh perdagangan antara orang belanda dengan orang
cina. Dan juga disebabkan adanya pembagian tanah di sub segmen Jalan Malioboro
oleh sultan kepada masyarakat cina dan kemudian dikenal sebagai District Cina.
Perkembangan pada
masa itu didominasi oleh Belanda dalam membangun fasilitas untuk meningkatkan
perekonomian dan kektan mereka, seperti pembangunan stasiun utama (1887) di
jalan malioboro, yang secara fisik berhasil membagi jalan menjadi dua bagian.
Sementara itu, alan malioboro memiliki
peranan penting di era kemerdekaan, sebagai orang-orang Indonesia berjuang
untuk membela kemerdekaan mereka dalam pertempuran yang terjadi Utara-Selatan
sepanjang jalan
Sekarang ini
merupakan jalan pusat kawasan wisata terbesar di Yogyakarta, dengan sejarah
arsitektur kolonial Belanda dengan kawasan komersial cina dan kontemporer. Di
malam hari beberapa restoran terbuka, disebut lesehan, beroperasi sepanjang
jalan. Jalan itu selama bertahun-tahun menjadi jalan dua arah, tetapi pada
1980-an telah menjadi satu arah saja, dari jalur kereta api ke gang selatan
sampai pasar beringharjo.
Malioboro juga
menjadi sejarah perkembangan seni sastra Indonesia. Dalam antologi puisi
Indonesia di Yogyakarta 1945-2000 pemberi judul “MALIOBORO” untuk buku
tersebut, buku yang berisi 110 penyair yang pernah tinggal di Yogyakarta selama
kurun waktu lebih dari setengah abad. Pada tahun 1970-an, malioboro tumbuh
menjadi pusat dinamika seni budaya Jogjakart. Jalan malioboro menjadi panggung
bagi para “seniman jalanan “ dengan
pusatnya gedung senisono. Namun gaya hidup seni jalanan ini akhirnya terhenti pada
1990-an setelah gedung senisono ditutup.
Jalan malioboro tempo dulu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah kami
mengikuti kegiatan SKAL 2016 ini dengan melihat dari dekat serta mengadakan
pengamatan secara seksama, ternyata objek wisata di Jawa Tengah merupakan suatu
objek wisata yang mampu memberikan gambaran mengenai luasnya keindahan
Indonesia yang masih bisa dinikmati oleh generasi penerus sampai dengan
sekarang ini terutama bagi pelajar. Karena dengan melihat serta mengamati
secara cermat kami dapat menambah wawasan khususnya di industri dan pariwisata.
Dengan demikian
kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Sebagai objek
wisata, dengan penanganan serta pelayanan yang terpadu dapat menarik para
wisatawan mancanegara maupun domestik.
2.
Dapat
menumbuhkan rasa bangga, serta mempertebal rasa cinta tanah air bagi para
generasi muda.
3.
Dapat menarik
para wisatawan mancanegara kalau fasilitasnya bisa lebih ditingkatkan.
3.2
Saran
Setelah kami melakukan kegiatan SKAL 2016 kami menyarankan hal –
hal sebagai berikut :
1.
Sebaiknya waktu
yang dipilih pada pelaksanaan SKAL tidak saat waktu hari libur, karena pada
hari libur di tempat wisata mengalami antrian yang cukup panjang.
2.
Tempat yang
dipilih kurang menarik bagi pelajar tingkat SMA.
3.
Untuk SKAL
tahun yang akan datang sebaiknya jangan ke Jogja, karena terlalu monoton. Lebih
baik mencari tempat yang memiliki panorama yang lebih indah, seperti Malang dan
lain lain.
4.
Sebaiknya
peserta SKAL ke Jogja juga di tujukan ke Universitas, agar para peserta tidak
hanya mendapat hiburan, tapi juga mendapatkan informasi tentang apa yang akan
ia hadapi kedepannya.
5.
Untuk para
panitia yang mengurus dalam hal makanan, sebaiknya memilih menu makan
tradisional atau makanan khas yang ada pada daerah yang di kunjungi, agar kita
bisa mengetahui makanan khas yang ada pada daerah tersebut.
6.
Untuk pelayanan
dan keamanan sudah cukup memuaskan, akan tetapi alangkah baiknya apabila
ditingkatkan lagi.