Jumat, 25 November 2016

Contoh drama 7 orang tentang keluarga menyentuh


Pemeran


1.      Ayah Zahra                                    : Taufiq
2.      Bunda Zahra                                  : Niken
3.      Zahra                                              : Shinta
4.      Ocha sebagai adik Zahra                : Alvina
5.      Nata sebagai sahabat Zahra          : Sandi
6.      Tari sebagai adik Nata                   : Tika
7.      Pak Imron sebagai guru                : Imron


KU-TEMUKAN KEMBALI

ADEGAN 1
Soundtrack : Dia Dia Dia - Fatin
Dan rasanya, kesimpulan ini perlu dikatakan sejak awal, bahwa Tuhan memberi kita perbedaan-perbedaan agar kita bisa menciptakan keseimbangan. Kita tidak bisa memilih keluarga, karena mereka adalah pemberian Tuhan sebagai bagian dari kehidupan kita. Keluarga akan selalu berada didekatmu saat kamu berhasil maupun terjatuh, mereka yang selalu mencintaimu apa adanya. Terkadang, dalam sebuah keluarga tidak semulus kata-kata yang dirangkai indah, ada problema-problema dalam setiap kehidupannya.

Cerita ini mengisahkan tentang masa yang memilukan, kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan. Sebuah keluarga ber-anggotakan Ayah, Bunda, dan kedua putri semata-wayang-nya. Namun, kedua suami istri tersebut selalu sibuk dengan pekerjaan mereka dan sampai-sampai tidak pernah meluangkan waktu untuk kedua putrinya.

è Ruang Keluarga

Ayah   : “Bun dimana Zahra kok belum pulang?”
Bunda : “nggak tau yah” (sedang bermain HP)
Ayah   : “kok nggak tau? Gimana sih, bunda masak nggak tau?”
Bunda : “ya jelas-lah dia belum pulang! Ayah selalu sibuk dengan urusan ayah sendiri. Ayah itu egois, selalu pikiran Ayah tu cuman uang, uang dan uang! gimana Zahra betah dirumah, kalau ayah Cuma bikin tambah stress dia”.
Ayah   : “ayah cari uang buat siapa? buat kalian-kan?!” (dengan suara lantang) 
Bunda : “Tapi ayah itu terlalu berlebihan, selalu berpikir bagaimana mendapatkan uang yang banyak. Cobalah sesekali luangkan waktu untuk Zahra dan Icha pah!”
Ayah  : “Diam bun, bunda juga tu sama saja selalu mementingkan perusahaan majalah bunda”

Saat mereka berdua masih bercekcok mulut, Ocha berusaha memanggil bunda-nya untuk menunjukkan bahwa Ocha berhasil mendapatkan Juara 1 Lomba Melukis Tingkat Kabupaten.

Ocha   : ”bun..bunda”
Tapi sayang, Bunda dan Ayah-nya tidak memperdulikan sama sekali.
Zahra pulang dari Sekolah-nya.

Zahra   : ”Assalammualaikum”
Ocha   : ”Waalaikumsalam. Kakak pulang, kak lihat aku dapet Juara 1 tadi Lomba Melukis”
Zahra  : ”Kamu hebat dek. Ayah-Bunda udah tau?”
Ocha hanya Menggeleng.

Melihat kedua orang tuanya yang masih bercekcok mulut. Zahra sangat geram melihat itu, dan merasa kasihan kepada Ocha yang tidak dihiraukan sama sekali.

Zahra : “Cukup! Ayah dan bunda tu sama saja, gak pernah meluangkan waktu untuk Zahra dan Ocha, sekalinya pulang cuma buat bertengkar. Apa nggak kasihan sama Ocha, Ocha berusaha keras untuk mendapati Juara Lomba Melukis, apa Ayah dan Bunda tahu. Mungkin kalian tidak perduli. Sudahlah, kalian tidak akan mengerti”

Masih terbawa emosi, Zahra pun akhirnya meninggalkan Ruang Keluarga, Ayah-nya pergi ke-kamar. Sementara Bunda dan Ocha masih tertinggal duduk di-Ruang Keluarga. Zahra kembali dari kamar, membawa tas besar berisikan barang-barang kepunyaan-nya.
Ocha   : ”kak, kakak mau kemana?”
Zahra  : ”kamu tidak akan mengerti dek”
Bunda : “kamu mau kemana nak?”
Zahra  : “udah, selesain aja urusan Bunda sama Ayah. nggak usah pikirin Zahra lagi”
Bunda : “Zahra?! Tolong jangan pergi ra!” (sambil berteriak)

ADEGAN 2
Soundtrack : BCL – Cinta Sejati
Zahra tidak menanggapi perkataan Bundanya. Zahra sudah lelah dengan keadaan rumahnya yang seperti itu. Pertikaian keluarga selalu ia rasakan setiap harinya. Kini ia pun, lekas pergi dari rumah. Saat Zahra dalam perjalanan yang tidak tahu arah tujuan, Zahra pergi berjalan ke-tengah kota yang lumayan sepi.

è Taman Kota

Zahra : “Ya Allah. Kenapa nasib hambamu selalu seperti ini? Apakah ini memang sudah jalan takdir-ku, kenapa engkau tak adil ya-Allah. Ada apa dengan keluargaku? Aku ingin seperti teman-temanku! Mereka selalu diberi perhatian lebih oleh kedua orang-tuanya. Kenapa engkau tak adil. Kenapa, kenapa Ya Allah!”

ADEGAN 3
Soundtrack : Aku dan Perasaan Ini - Judika

Keesokan harinya di-SMA 1 Makmur. Zahra tidak masuk sekolah tanpa keterangan, sedangkan hari itu adalah hari ujian kenaikan kelas. Pak Imron selaku Wali Kelas merasa janggal, karena tidak seperti biasanya Zahra tidak masuk tanpa keterangan. Lalu, setelah jam ulangan selesai Pak Imron bertanya kepada Nata, yang notabene adalah sahabat terdekat Zahra.

è Ruang Kelas SMA 1 MAKMUR
Pak Imron      : ”Nata”
Nata                : ”iya Pak, ada apa?”
Pak Imron      : ”apa kamu tau, kenapa Zahra tidak masuk sekolah tanpa keterangan? Dia tidak biasanya seperti itu?”
Nata                : ”saya juga bingung pak, dari tadi pagi saya sudah menelepon dia tapi handphonenya tidak aktif pak?”
Pak imron      : ”coba nanti kamu ke-rumah Zahra, cari tahu Zahra kemana? Coba tanyakan kepada orangtuanya”
Nata                : ’’iya pak “

Nata langsung pergi menuju rumah Zahra tanpa pulang terlebih dulu.                

Nata                : “Assalamualaikum”
Bunda              : ” Walaikumsalam. Hm, ada perlu apa ya nak?” (dengan raut wajah sedih)
Nata                 : ”Permisi tante, saya teman sekelas Zahra. Apa Zahranya ada tante? Tadi dia tidak masuk sekolah tanpa keterangan”
Bunda             : ” hm, itu dia nak. ayo kita bicarakan di-dalam saja.”

Ketika sampai diruang tamu
Bunda      : “Nama kamu siapa?”
Nata         : “Saya Nata te”
Bunda     : “Oh nak Nata. jadi gini Nat. kemarin, waktu tante berantem sama Ayah Zahra, Zahra terus dateng. Dia marah terus pergi dari rumah, belum pulang sampai sekarang. Tolong carikan Zahra ya Nat, tante sangat khawatir”
Nata         : “kejadian-nya seperti itu ya tante. iya tante, saya pasti akan mencari Zahra dan akan membawanya pulang. Permisi tante, saya permisi untuk mencari Zahra dulu. Assalamualaikum” (beranjak pergi)
Bunda    : “ Walaikumsalam. Hati-hati di-jalan ya nak”

ADEGAN 4
Soundtrack : Tum Hi Ho

Nata bingung mencari Zahra kesana-kemari, dan akhirnya dia melihat Zahra sedang duduk menunduk di-tengah Taman Kota. Nata langsung menghampiri Zahra.
è Taman Kota
Nata    : ”Zahra..!!! kamu ngapain disini? kamu baik-baik saja-kan? semua menghawatirkanmu Zahra”
Zahra  : ”tidak ada yang peduli denganku Nat”(dengan tangis)
Nata    : ”kamu salah ra...”
Zahra  : ”kamu tau apa Nat tentang kehidupanku? Semua tidak ada yang peduli denganku apa lagi kedua orang-tuaku. semuanya jahat Nat.. semuanya jahat”
Nata    : ”mamamu sangat peduli denganmu, mamamu sangat mengkhawatirkanmu ra. ayo ku antar kau pulang“
Zahra  : ”aku tidak mau pulang, tolong jangan paksa aku”
Nata    : ”sekarang dengarkan aku, apa kamu tidak berfikir kalau yang kamu lakukan ini sia-sia ra? sebuah masalah tidak akan selesai jika kamu hanya duduk dan menangisinya ra, kamu harus bisa menyelesaikan masalahmu sendiri. Kamu harus bisa bersikap dewasa, ayo kamu bisa ra. Ayo sekarang aku akan mengantarkan kamu pulang”
Zahra  : ”tolong beri aku waktu Nat, aku tidak ingin pulang untuk sekarang”
Nata    : ”baiklah, bagaimana kalau kita ke-rumahku dulu”
Zahra  : ”(menganggukkan kepala, tanda menyetujuinya)”

ADEGAN 5
Soundtrack : Maudy Ayunda – Untuk Apa

Sesampainya di-rumah Nata, suasana hangat sebuah keluarga sangat terasa, banyak foto keluarga yang dipajang di-dinding-dinding rumah bercat hijau itu.
è Rumah Nata
Zahra  : ”keluarga kamu sangat berbeda dengan keluargaku, keluarga kamu begitu hangat terasa”

Kemudian datang, Adik dari Nata.

Nata    : ”(hanya tersenyum) .. oh iya perkenalkan ini adik-ku namanya Tari”
Zahra  : ”hai Tari, aku Zahra”
Tari     : ”Tari”
Zahra  : ”oh iya, mana orang tua kamu”
Nata    : ”hmmm.. ibuku sudah meninggal ketika melahirkan Tari, dan ayahku sedang berada di-luar kota”
Zahra  : ”oo..o maafkan aku”
Nata    : ”iya santai saja, nanti kamu tidur dengan adik-ku ya. Tari, kak Zahra akan menginap disini, mala ini. kamu akan tidur dengan-nya”
Tari     : ”oke kak, ayo kak kita ke-kamarku”
Zahra  : ”(hanya tersenyum lantas mengikuti langkah Tari)”

Zahra berfikir bagaimana Nata dan Tari tetap bahagia tanpa hadir seorang Ibu disela-sela kehidupan mereka. Di-dalam keluarga Nata terdapat rasa saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Sementara dia memikirkan keluarga yang di-tinggalkannya karena amarah.

ADEGAN 6
Soundtrack : Sandiwara Cinta - Judika

Semalam, Zahra menginap di-rumah Nata. Dan berangkat ke-sekolah seperti biasa.
Lantas, bel pulang sekolah pun berbunyi. Ocha berlari-lari menuju kakaknya, Zahra. Terburu-buru, ada yang berbeda.

è Halaman Sekolah

Ocha   : ”kak, ayo kita ke rumah sakit kak? bunda kak, bunda..
Zahra  : ”ada apa dengan bunda dek, ada apa?”
Ocha   : ”bunda baru saja kecelakaan, bunda terus saja memanggil-manggil nama kakak, ayo kak ikut aku”
Zahra  : ”ayo dek, kita ke-rumah sakit sekarang” (dengan panik)
Nata    : ”mau aku antar ra”
Zahra  : ”tidak usah Nat” (langsung pergi meninggalkan Nata)
Nata    : ”hati-hati ra” (berteriak)

ADEGAN 7
Soundtrack : Geisha – Selalu Salah

Di- Rumah Sakit terlihat ayah Zahra yang cemas menunggui bunda-nya, Zahra langsung  menangis melihat bundanya yang terbaring lemah.

è Rumah Sakit Putra Waspada

Zahra  : ”bunda, kenapa bunda bisa begini”
Bunda : ”bunda tidak apa-apa nak, maafkan bunda tidak bisa menjadi bunda yang baik untukmu dan adikmu”
Zahra  : ”tidak bun, Zahra yang salah bunda tidak salah”
Bunda : ”ayo kita belajar bersama-sama nak, bunda akan belajar menjadi bunda yang baik”
Zahra  : ”iya bun, aku akan belajar menjadi anak yang baik untuk bunda dan ayah” (memeluk bunda)
Ayah   : ”ayah juga akan belajar menjadi ayah yang baik, maafkan ayah. Karena ayah keluarga kita menjadi seperti ini”
Bunda : ”tidak ayah, ini bukan salah ayah. Kita harus memperbaiki semua ini yah”
Ayah   : (mengangguk)

ADEGAN 8
Soundtrack :

Semenjak saat itu, semua terasa lebih baik. Keluarga itupun mulai memperbaiki semuanya sedikit demi sedikit. Kehidupan keluarga terasa hangat, se-hangat sarapan bersama di-Ruang Keluarga.
è Ruang Keluarga
Zahra  : ”Waw, masakan bunda sangat lezat”
Ayah   : ”iya, ayah juga suka”
Ocha   : ”bunda memang top deh”
Bunda : ”makasih semua, siapa dulu yang masak, mama”
Merekapun tertawa dengan riang dan lepas.
Keluarga tidak hanya dibangun dengan sebuah materi belaka, tapi kasih sayang, perhatian dan rasa saling mengasihi yang sangat diperlukan.
Kehangatan itu bernama keluarga.
--------------------------------------------------S E L E S A I ----------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar