Contoh drama 7 orang tentang keluarga menyentuh
Pemeran
1.
Ayah
Zahra : Taufiq
2.
Bunda
Zahra : Niken
3.
Zahra : Shinta
4.
Ocha
sebagai adik Zahra : Alvina
5.
Nata
sebagai sahabat Zahra : Sandi
6.
Tari
sebagai adik Nata : Tika
7.
Pak
Imron sebagai guru : Imron
KU-TEMUKAN KEMBALI
ADEGAN 1
Soundtrack : Dia Dia
Dia - Fatin
Dan rasanya, kesimpulan ini perlu dikatakan sejak awal, bahwa
Tuhan memberi kita perbedaan-perbedaan agar kita bisa menciptakan keseimbangan.
Kita tidak bisa memilih keluarga, karena mereka adalah pemberian Tuhan sebagai
bagian dari kehidupan kita. Keluarga akan selalu berada didekatmu saat kamu
berhasil maupun terjatuh, mereka yang selalu mencintaimu apa adanya. Terkadang,
dalam sebuah keluarga tidak semulus kata-kata yang dirangkai indah, ada
problema-problema dalam setiap kehidupannya.
Cerita ini mengisahkan tentang masa yang memilukan, kisah dalam
sebuah perjalanan panjang kerinduan. Sebuah keluarga ber-anggotakan Ayah, Bunda,
dan kedua putri semata-wayang-nya. Namun, kedua suami istri tersebut selalu
sibuk dengan pekerjaan mereka dan sampai-sampai tidak pernah meluangkan waktu
untuk kedua putrinya.
è Ruang Keluarga
Ayah
: “Bun dimana Zahra kok
belum pulang?”
Bunda
: “nggak tau yah”
(sedang bermain HP)
Ayah : “kok nggak tau? Gimana sih, bunda masak nggak tau?”
Bunda
: “ya jelas-lah dia
belum pulang! Ayah selalu sibuk dengan urusan ayah sendiri. Ayah itu egois,
selalu pikiran Ayah tu cuman uang, uang dan uang! gimana Zahra betah dirumah,
kalau ayah Cuma bikin tambah stress dia”.
Ayah
: “ayah cari uang buat siapa? buat kalian-kan?!”
(dengan suara lantang)
Bunda
: “Tapi ayah itu
terlalu berlebihan, selalu berpikir bagaimana mendapatkan uang yang banyak.
Cobalah sesekali luangkan waktu untuk Zahra dan Icha pah!”
Ayah
: “Diam bun, bunda juga
tu sama saja selalu mementingkan perusahaan majalah bunda”
Saat
mereka berdua masih bercekcok mulut, Ocha berusaha memanggil bunda-nya untuk
menunjukkan bahwa Ocha berhasil mendapatkan Juara
1 Lomba Melukis Tingkat Kabupaten.
Ocha : ”bun..bunda”
Tapi
sayang, Bunda dan Ayah-nya tidak memperdulikan sama sekali.
Zahra
pulang dari Sekolah-nya.
Zahra
: ”Assalammualaikum”
Ocha : ”Waalaikumsalam. Kakak pulang, kak lihat aku dapet Juara 1 tadi
Lomba Melukis”
Zahra : ”Kamu hebat dek. Ayah-Bunda udah tau?”
Ocha hanya Menggeleng.
Melihat
kedua orang tuanya yang masih bercekcok mulut. Zahra sangat geram melihat itu,
dan merasa kasihan kepada Ocha yang tidak dihiraukan sama sekali.
Zahra
: “Cukup! Ayah dan
bunda tu sama saja, gak pernah meluangkan waktu untuk Zahra dan Ocha, sekalinya
pulang cuma buat bertengkar. Apa nggak kasihan sama Ocha, Ocha berusaha keras
untuk mendapati Juara Lomba Melukis, apa Ayah dan Bunda tahu. Mungkin kalian
tidak perduli. Sudahlah, kalian tidak akan mengerti”
Masih
terbawa emosi, Zahra pun akhirnya meninggalkan Ruang Keluarga, Ayah-nya pergi
ke-kamar. Sementara Bunda dan Ocha masih tertinggal duduk di-Ruang Keluarga.
Zahra kembali dari kamar, membawa tas besar berisikan barang-barang
kepunyaan-nya.
Ocha : ”kak, kakak mau kemana?”
Zahra : ”kamu tidak akan mengerti dek”
Bunda
: “kamu mau kemana nak?”
Zahra
: “udah, selesain aja
urusan Bunda sama Ayah. nggak usah pikirin Zahra lagi”
Bunda
: “Zahra?! Tolong jangan
pergi ra!” (sambil berteriak)
ADEGAN 2
Soundtrack : BCL – Cinta Sejati
Zahra tidak menanggapi perkataan Bundanya. Zahra sudah lelah
dengan keadaan rumahnya yang seperti itu. Pertikaian keluarga selalu ia rasakan
setiap harinya. Kini ia pun, lekas pergi dari rumah. Saat Zahra dalam
perjalanan yang tidak tahu arah tujuan, Zahra pergi berjalan ke-tengah kota
yang lumayan sepi.
è Taman Kota
Zahra
: “Ya Allah. Kenapa
nasib hambamu selalu seperti ini? Apakah ini memang sudah jalan takdir-ku, kenapa
engkau tak adil ya-Allah. Ada apa dengan keluargaku? Aku ingin seperti
teman-temanku! Mereka selalu diberi perhatian lebih oleh kedua orang-tuanya.
Kenapa engkau tak adil. Kenapa, kenapa Ya Allah!”
ADEGAN 3
Soundtrack : Aku dan Perasaan Ini - Judika
Keesokan harinya di-SMA 1 Makmur. Zahra tidak masuk sekolah
tanpa keterangan, sedangkan hari itu adalah hari ujian kenaikan kelas. Pak
Imron selaku Wali Kelas merasa janggal, karena tidak seperti biasanya Zahra
tidak masuk tanpa keterangan. Lalu, setelah jam ulangan selesai Pak Imron
bertanya kepada Nata, yang notabene adalah sahabat terdekat Zahra.
è Ruang Kelas SMA 1 MAKMUR
Pak
Imron : ”Nata”
Nata : ”iya Pak, ada apa?”
Pak
Imron : ”apa kamu tau, kenapa Zahra tidak masuk
sekolah tanpa keterangan? Dia tidak biasanya seperti itu?”
Nata : ”saya juga bingung pak, dari tadi pagi saya
sudah menelepon dia tapi handphonenya tidak aktif pak?”
Pak
imron : ”coba nanti kamu ke-rumah Zahra, cari tahu
Zahra kemana? Coba tanyakan kepada orangtuanya”
Nata : ’’iya pak “
Nata langsung pergi menuju rumah Zahra tanpa pulang terlebih dulu.
Nata
: “Assalamualaikum”
Bunda : ” Walaikumsalam. Hm, ada perlu apa ya nak?” (dengan
raut wajah sedih)
Nata
: ”Permisi tante, saya teman sekelas Zahra. Apa Zahranya ada
tante? Tadi dia tidak masuk sekolah tanpa keterangan”
Bunda : ” hm, itu dia nak. ayo kita bicarakan di-dalam
saja.”
Ketika
sampai diruang tamu
Bunda
: “Nama kamu siapa?”
Nata
: “Saya Nata te”
Bunda
: “Oh nak Nata. jadi gini Nat. kemarin, waktu
tante berantem sama Ayah Zahra, Zahra terus dateng. Dia marah terus pergi dari
rumah, belum pulang sampai sekarang. Tolong carikan Zahra ya Nat, tante sangat
khawatir”
Nata :
“kejadian-nya seperti
itu ya tante. iya tante, saya pasti akan mencari Zahra dan akan membawanya
pulang. Permisi tante, saya permisi untuk mencari Zahra dulu. Assalamualaikum”
(beranjak pergi)
Bunda
: “ Walaikumsalam.
Hati-hati di-jalan ya nak”
ADEGAN 4
Soundtrack : Tum Hi Ho
Nata bingung mencari Zahra kesana-kemari, dan akhirnya dia
melihat Zahra sedang duduk menunduk di-tengah Taman Kota. Nata langsung
menghampiri Zahra.
è Taman Kota
Nata : ”Zahra..!!! kamu ngapain disini? kamu baik-baik saja-kan? semua
menghawatirkanmu Zahra”
Zahra : ”tidak ada yang peduli denganku Nat”(dengan tangis)
Nata : ”kamu salah ra...”
Zahra : ”kamu tau apa Nat tentang kehidupanku? Semua tidak ada yang
peduli denganku apa lagi kedua orang-tuaku. semuanya jahat Nat.. semuanya
jahat”
Nata : ”mamamu sangat peduli denganmu, mamamu sangat mengkhawatirkanmu
ra. ayo ku antar kau pulang“
Zahra : ”aku tidak mau pulang, tolong jangan paksa aku”
Nata : ”sekarang dengarkan aku, apa kamu tidak berfikir kalau yang kamu
lakukan ini sia-sia ra? sebuah masalah tidak akan selesai jika kamu hanya duduk
dan menangisinya ra, kamu harus bisa menyelesaikan masalahmu sendiri. Kamu
harus bisa bersikap dewasa, ayo kamu bisa ra. Ayo sekarang aku akan
mengantarkan kamu pulang”
Zahra : ”tolong beri aku waktu Nat, aku tidak ingin pulang untuk
sekarang”
Nata : ”baiklah, bagaimana kalau kita ke-rumahku dulu”
Zahra : ”(menganggukkan kepala, tanda menyetujuinya)”
ADEGAN 5
Soundtrack : Maudy Ayunda – Untuk Apa
Sesampainya di-rumah Nata, suasana hangat sebuah keluarga sangat
terasa, banyak foto keluarga yang dipajang di-dinding-dinding rumah bercat
hijau itu.
è Rumah Nata
Zahra : ”keluarga kamu sangat berbeda dengan keluargaku, keluarga kamu
begitu hangat terasa”
Kemudian
datang, Adik dari Nata.
Nata : ”(hanya tersenyum) .. oh iya perkenalkan ini adik-ku namanya
Tari”
Zahra : ”hai Tari, aku Zahra”
Tari : ”Tari”
Zahra : ”oh iya, mana orang tua kamu”
Nata : ”hmmm.. ibuku sudah meninggal ketika melahirkan Tari, dan
ayahku sedang berada di-luar kota”
Zahra : ”oo..o maafkan aku”
Nata : ”iya santai saja, nanti kamu tidur dengan adik-ku ya. Tari, kak
Zahra akan menginap disini, mala ini. kamu akan tidur dengan-nya”
Tari : ”oke kak, ayo kak kita ke-kamarku”
Zahra : ”(hanya tersenyum lantas mengikuti langkah Tari)”
Zahra
berfikir bagaimana Nata dan Tari tetap bahagia tanpa hadir seorang Ibu
disela-sela kehidupan mereka. Di-dalam keluarga Nata terdapat rasa saling
mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Sementara dia memikirkan keluarga yang
di-tinggalkannya karena amarah.
ADEGAN 6
Soundtrack : Sandiwara Cinta - Judika
Semalam, Zahra menginap di-rumah Nata. Dan berangkat ke-sekolah
seperti biasa.
Lantas,
bel pulang sekolah pun berbunyi. Ocha berlari-lari menuju kakaknya, Zahra.
Terburu-buru, ada yang berbeda.
è Halaman Sekolah
Ocha : ”kak, ayo kita ke rumah sakit kak? bunda kak, bunda..
Zahra : ”ada apa dengan bunda dek, ada apa?”
Ocha : ”bunda baru saja kecelakaan, bunda terus saja memanggil-manggil
nama kakak, ayo kak ikut aku”
Zahra : ”ayo dek, kita ke-rumah sakit sekarang” (dengan panik)
Nata : ”mau aku antar ra”
Zahra : ”tidak usah Nat” (langsung pergi meninggalkan Nata)
Nata : ”hati-hati ra” (berteriak)
ADEGAN 7
Soundtrack : Geisha – Selalu Salah
Di- Rumah Sakit terlihat ayah Zahra yang cemas menunggui bunda-nya,
Zahra langsung menangis melihat bundanya
yang terbaring lemah.
è Rumah Sakit Putra Waspada
Zahra : ”bunda, kenapa bunda bisa begini”
Bunda : ”bunda tidak apa-apa nak, maafkan bunda tidak bisa menjadi
bunda yang baik untukmu dan adikmu”
Zahra : ”tidak bun, Zahra yang salah bunda tidak salah”
Bunda : ”ayo kita belajar bersama-sama nak, bunda akan belajar menjadi
bunda yang baik”
Zahra : ”iya
bun, aku akan belajar menjadi anak yang baik untuk bunda dan ayah” (memeluk bunda)
Ayah : ”ayah juga akan belajar menjadi ayah yang baik, maafkan ayah. Karena
ayah keluarga kita menjadi seperti ini”
Bunda : ”tidak ayah, ini bukan salah ayah. Kita harus memperbaiki semua
ini yah”
Ayah : (mengangguk)
ADEGAN 8
Soundtrack :
Semenjak saat itu,
semua terasa lebih baik. Keluarga itupun mulai memperbaiki semuanya sedikit
demi sedikit. Kehidupan keluarga terasa hangat, se-hangat sarapan bersama
di-Ruang Keluarga.
è Ruang Keluarga
Zahra : ”Waw, masakan bunda sangat lezat”
Ayah : ”iya, ayah juga suka”
Ocha : ”bunda memang top deh”
Bunda : ”makasih semua, siapa dulu yang masak, mama”
Merekapun tertawa
dengan riang dan lepas.
Keluarga tidak hanya
dibangun dengan sebuah materi belaka, tapi kasih sayang, perhatian dan rasa
saling mengasihi yang sangat diperlukan.
Kehangatan itu bernama
keluarga.
--------------------------------------------------S
E L E S A I ----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar